Sabtu, 20 Agustus 2016

Bab Fail - الفاعل

Bab Fail menjelaskan posisi kata yang berkedudukan sebagai subjek dari kata kerja/fi'il didalam bahasa Arab.

Sebelum berlanjut pada pembahasan fa'il secara rinci, maka ada baiknya kita mengenali terlebih dahulu salah satu istilah ilmu nahwu yang sangat mendasar; yaitu istilah Jumlah. Jumlah adalah gabungan kata dalam sebuah kalimat yang ditujukan sebagai sebuah ungkapan/pernyataan. 

Bab Fail

Jumlah terdiri dari dua macam; pertama jumlah fi'liyyah dan kedua jumlah ismiyyah. Jumlah fi'liyyah adalah ungkapan didalam bahasa Arab yang di awali dengan kata dari jenis fi'il. Baik fi'il madi, mudlori ataupun amr. Sementara jumlah ismiyyah adalah ungkapan didalam bahasa Arab yang diawali dengan kata dari jeni isim. Untuk menguatkan pemahaman jumlah ada baiknya terlebih dahulu membaca bab kalam
Fa'il sangat tidak bisa dipisahkan dari jumlah fi'liyyah ini. Karena fa'il merupakan salah satu pelengakap untuk jumlah fi'liyyah yang wajib ada.

Fa'il adalah kata dari jenis kalimah isim yang harus dibaca rofa' serta berposisi setelah fi'il. Fa'il berkedudukan sebagai pelaku dari kata kerja atau yang semakna. Untuk memahami penerapan i'rab rafa' dalam kalimat sebaiknya Anda membaca dulu Bab mengenal tanda-tanda i'rab 

Jenis kata yang sering dijadikan fa'il adalah kata-kata dari  jenis isim dlohir dan jenis isim dlomir. Isim dzahir biasanya berupa kata benda yang nyata dan bisa berupa kata sifat. Sementara isim dlomir adalah kata ganti

Contoh ungkapan yang mengandung fa'il dari isim dzahir:

  • ذهب محمدٌ الى المدينة
  • دخل الطالبان الفصل
  • رجع المسلمون من المسجد
  • تعلمت الطالبات الدرس الثانى
  • لعب الطلاب فى الملعب

Dari empat ungkapan jumlah fi'liyyah di atas maka kata " محمدٌ , الطالبان , المسلمون, الطالبات , الطلاب " adalah kata-kata yang berposisi sebagai fa'il dari jenis kata isim dzahir. Masing-masingnya ditandai dengan tanda rafa' sesuai dengan polanya.

Petanyaan untuk memahami posisi fa'il dari keempat ungkapan diatas;
Apakah yang menandai rofa untuk kata-kata yang di beri warna hijau dari ungkapan-ungkapan diatas?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan buka kembali bahasan pada bab mengenal tanda-tanda i'rab.

Ungkapan-ungkapan diatas bisa dirubah menjadi jumlah ismiyyah, sehingga fa'il yang awalnya dari jenis isim dzahir akan berubah menjadi fa'il dari jenis isim dlomir/kata ganti. Perhatikan!
  •  محمدٌ ذهب الى المدينة
  •  الطالبان دخلا الفصل
  •  المسلمون رجعوا من المسجد
  •  الطالبات تعلمن الدرس الثانى
  •  الطلاب لعبوا فى الملعب
Dengan menukar posisi fi'il dengan fa'il maka ungkapan tersebut menjadi jumlah ismiyyah karena yang mengawali ungkapan tersebut adalah kalimah isim. Kata-kata yang awalnya berposisi sebagai fa'il maka setelah di pindahkan ke posisi awal yang asalnya adalah posisi fi'il tidak lagi menjabat sebagai fa'il melainkan sebagai mubtada.

Kemudian yang menjadi fa'il adalah isim dlomir/kata ganti yang terdapat pada akhir fi'il. Pada ungkapan pertama fa'ilnya adalah isim dlomir mustatir/disembunyikan dengan perkiraan kata "هو" yang mengarah pada kata " محمد  " yang berada diposisi awal ungkapan.

Sementara huruf "ا , و , ن  " yang di gabungkan pada akhir kalimah fi'il adalah fa'il dari isim dlomir yang bariz/jelas terlihat dalam bentuk huruf-huruf itu. Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan buka penjelasan fa'il.

Demikian semoga bermanfa'at. Bila ada pertanyaan silahkan sampaikan melalui Contact Us atau dengan meninggalkan komentar di bawah. Terima kasih

Artikel Terkait

Belajar bahasa Arab untuk pemula hadir untuk membantu memudahkan semua orang dalam mendapatkan referensi mengenai hal yang berhubungan dengan bahasa Arab terkait tata bahasa dan lain-lain
EmoticonEmoticon