BASMALLAH

BASMALLAH Menurut Ilmu Nahwu dilihat dari sisi tata bahasanya



Demi tujuan mengamalkan perintah Rosululloh SAW serta barokah, para ulama selalu mengawali pembahasan suatu ilmu dengan Basmallah. Selain itu tujuan utamanya adalah agar ada suatu pemahaman yang pasti tentang BASMALLAH serta kesesuaiannya dengan ilmu yang akan dibahas.

Karena halaman ini akan membahas tentang nahwu, maka penulispun menganggap penting membahasnya terlebih dahulu dari sisi ilmu nahwu dengan tujuan utama seperti diatas sekaligus berdiskusi dan berbagi dengan para pengunjung blog ini, tentunya dengan penuh harapan akan kemanfaatan yang akan berlabuh sampai akhirat nanti. Amiiin
بسم الله الرحمن الرحيم
  1. ب ( ba ) dibaca; bi
Huruf ب  yang ada diawal adalah bagian dari huruf jar ( حروف الخفض ). Huruf jar ini bisa huruf jar asliy ( حرف جر أصلي ), bisa juga huruf jar zaaid ( حرف جر زائد ). Perbedaan keduanya adalah bahwa huruf jar asli memberikan pengertian dalam satu ungkapan tetapi menuntut adanya hubungan dengan kata yang lainnya yang dikenal dengan istilah muta’allaq ( متعلق يتعلق به ). Sedangkan huruf jar za’id sebaliknya.
Kata yang jadi muta’allaq itu bisa dalam bentuk fi’il bisa juga dalam bentuk isim, bisa bersifat umum ataupun khusus, bisa diawal ataupun diakhir ungkapan.
  1. Lafad  ( اسم )
Lafadz ini dibaca; ismi,  jika digabung dengan ‘ba’ dibaca; bismi. Kedudukannya dalam Basmallah ini sebagai majrur karena didahului huruf jar yaitu ‘ba’. Selain majrur ia juga berkedudukan sebagai mudlof untuk lafadz jalaalah ( الله ).
  1. Lafadz jalaalah ( الله )
لفظ الجلالة  atau lafadz ( الله ) kedudukannya dalam Basmallah ini sebagai mudlof ilaih dan harus majrur. Mudlof dan mudlof ilaih adalah dua komponen yang merupakan bagian dari idlofah. Idlofah adalah gabungan dua kata atau lebih namun digunakan untuk mengungkapkan makna yang satu.
Sebagai pembanding, hal yang serupa dengan idlofah ini sering juga kita jumpai dalam bahasa Indonesia. Seperti gabungan kata ‘rumah’ dan ‘sakit’ apabila digabungkan menjadi; ‘Rumah Sakit’ yang bertujuan untuk mengungkapkan sebuah tempat pengobatan untuk orang-orang yang sedang sakit.
  1. Lafadz  الرحمن  dan الرحيم
Dua lafadz terakhir ini dalam Basmallah berkedudukan sebagai sifat dari lafdhul-jalaalah (الله). Keduanya sama-sama majrur karena mengikuti keadaan yang disifatinya yaitu majrurnya lafdhul-jalaalah. Sifat dalam istilah nahwu sering disebut dengan na’at sementara yang disifatinya disebut sebagai man’ut.
Selanjutnya untuk ngerab Basmallah, buka : Ngerab Al-Fatihah
Demikian sekilas tentang bahasan Basmallah, jika ada yang perlu di perbaiki atau ditambahkan silahkan tulis dalam komentar...!
والله أعلم بالصواب

Belajar bahasa Arab untuk pemula hadir untuk membantu memudahkan semua orang dalam mendapatkan referensi mengenai hal yang berhubungan dengan bahasa Arab terkait tata bahasa dan lain-lain
EmoticonEmoticon