Jumat, 02 September 2016

Penjelasan Mubtada

Penjelasan Mubtada ini merupakan pengembangan pembahasan dari Mubtada dan Khobar pada tulisan yang lalu, Guna memberika pemahaman yang lebih jelas bagi semua yang mengkajinya dan memperkaya referensi bagi yang sedang mendalami bahasa Arab dari sisi Ilmu Nahwu.
Penjelasan Mubtada

Ketentuan dan cara menggunakan mubtada

1. Mubtada adalah isim yang harus rofa' dan berada pada awal jumlah/ungkapan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini;

  • المَدرَسَةُ وَاسِعَةٌ = Sekolah itu luas
  • القَاضِيَانِ يَحْكُمَانِ بِالْعَدْلِ = Dua orang hakim itu menghukumi dengan adil
  • اللَّاعِبُوْنَ نَاجِحُوْنَ = Para atlit itu sukses
  • المُمَرِضَاتُ نَشِيْطَاتٌ = Para perawat itu giat
  • الطُّلّابُ مَاهِرَاتٌ = Siswa-siswi itu pandai

Setiap kata yang diberi warna merah pada contoh-contoh diatas adalah mubtada dan i'rabnya adalah rofa' serta memiliki tanda rofa' masing masing sesuai bentuk kata yang dijadikan mubtada. Bila masih bingung dengan tanda rofa' sebaiknya baca dulu Bab mengenal tanda-tanda i'rab.

2. Mubtada bisa menggunakan isim mu'rab seperti pada contoh diatas dan juga bisa menggunakan isim yang mabni. Dari sebagian isim yang merupakan bagian dari isim mabni adalah isim dlomir, isim isyarah, isim mausul dan lain-lain. Perhatikan contoh mubtada dari isim mabni berikut ini:
  • أنَا عَرَبِيٌّ = Saya orang Arab
  • هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّى = Ini merupakan keutamaan dari Tuhanku
  • ألَّذِي فَازَ بالْجَائِزَةِ لَهُ إنْتَاج = Yang memenangkan hadiah memiliki mahkota
  • مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ = Orang yang menanam, maka dialah yang memanen
Kata kata yang berwarna merah pada contoh-contoh diatas adalah isim mabni yang berposisi sebagai mubtada. Mengenai isim mabni insyallah akan di bahas pada tulisan selanjutnya dalam pembahasan isim mabni

Selain dari isim mu'rab dan isim mabni, mubtada juga bisa dibuat dari masdar dari أنْ dan فِعْــلٌ mari simak dan perhatikan contoh berikut ini:
  • أنْ تَتَّحِدُوا خَيْرٌ لَكُمْ = Kebersamaan kalian adalah lebih baik buat kalian
Ungkapan diatas bisa juga diungkapkan dengan mashdar sharih menjadi; إتِّحَادُكُمْ خَيْرٌ لَكُم

3. Mubtada selalu ada di awal jumlah kendati boleh didahului dengan lam ibtida yang difatahkan. Begitu pula dibolehkan menempatkan harf nafi dan harf istifham sebelum mubtada dan tidak mempengaruhi kondisi i'rab mubtada yang harus selalu ada diawal jumlah. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
  • لَزَيْدٌ أفْضَلُ مِنْ عَمْرٍو = Zaid pastinya lebih utama dari Umar
  • مَا نَيْلُ المَطَالِبِ بِالتَّمَنِّى = Apapun yang dicari tidak tercapai dengan harapan kosong
  • هَلْ أَنْتَ نَاجِحٌ = Apakah kamu berhasil?
4. Asalnya kata yang digunakan untuk posisi mubtada adalah isim makrifat seperti pada contoh-contoh yang sudah di sampaikan diatas. Tetapi sering juga dijumpai kata dalam bentuk nakirah yang digunakan dalam posisi mubtada pada keadaan kalimat seperti berikut;
  1. Apabila mubtada di iringi dengan kata sifat. Contoh: رَجُلٌ كَرِيْمٌ عِنْدَنَا = Lelaki yang mulia itu ada disisi kami
  2. Apabila di idlofahkan pada nakirah. Contoh: طَالِبُ إحْسَان وَاقِفٌ = Pencari kebaikan itu berhenti
  3. Apabila didahului nafi. Contoh: مَا ظَالِمٌ نَاجِحٌ  = Tidak ada orang dzalim yang selamat
  4. Apabila didahului istifham/kata tanya. Contoh: هَلْ رَجُلٌ فِيْكُمْ = Apakah ada seorang lelaki pada kalian
Semua kata yang diberi warna merah adalah mubtada. Selain ketentuan diatas terkadang mubtada berada dibelakang khobar. Namun mengenai hal tersebut insya Allah akan di sampaikan pada tulisan selanjutnya tentang penjelasan khobar.

Artikel Terkait

Belajar bahasa Arab untuk pemula hadir untuk membantu memudahkan semua orang dalam mendapatkan referensi mengenai hal yang berhubungan dengan bahasa Arab terkait tata bahasa dan lain-lain
EmoticonEmoticon