Penjelasan Khobar I

Penjelasan khobar I ini masih merupakan kelanjutan dari pembahasan Mubtada dan Khobar serta untuk memaksimalkan bahasan pada tulisan sebelumnya tentang penjelasan mubtada. Tulisan ini sengaja diberi judul penjelasan khobar I, karena direncanakan penulisan penjelasan khobar ini akan dibagi kedalam dua posting.

Ketentuan dan cara mempraktekan khobar dalam jumlah

1. Khobar adalah kata yang ditempatkan dalam jumlah untuk memaksimalkan makna mubtada. Dengan bahasa lain khobar ini adalah bagian yang mengiringi mubtada untuk membentuk jumlah mufiedah. Mari pahami contoh berikut ini;

• الْمُدَرِّسُ حَاضِرٌ = Guru itu datang
• الْعَيْنَانِ مُبْصِرَتَانِ = Dua mata itu memandang
• الفَلَّاحُوْنَ مُجِدُّوْنَ = Para petani itu semangat
• المُهَنْدِسَاتُ مَاهِرَاتٌ = Para ibu guru itu pandai

Setiap kata yang diberi warna merah diatas adalah kata yang melengkapi mubtada yaitu khobar untuk mubtada sehingga ungkapannya menjadi memiliki makna yang jelas.

2. Khobar menyesuaikan bentuknya dengan mubtada dalam bilangan, baik tunggal, tatsniyyah dan jamak. Serta menyesuaikan bentuknya dengan mubtada dalam hal tadzkir dan ta`nitsnya.
Contoh:

• الْمُدَرِّسَةُ حَاضِرَةٌ - الْمُدَرِّسان حَاضِران - الْمُدَرِّسُ والطَّالب حَاضِران - الْمُدَرِّسُون حَاضِرُون - الْمُدَرِّسان حَاضِران 
• الْمُدَرِّسُ حَاضِرٌ - الْمُدَرِّسَتَان حَاضِرَتَان - الْمُدَرِّسَاتُ حَاضِراتٌ 

Apa bila mubtada terdiri dari kata jamak yang ghoiru 'aqil maka khobarnya boleh berbentuk mufrod mu`annats atau jamak mu`annats. Seperti ; الْجِبَالُ عالِيَةٌ atau الجِبَالُ عَالِيَاتٌ

3. Dalam prakteknya khobar terbagi atas 3 jenis:
1. Isim Dzahir ( Mu'rab dan Mabni )
Khobar yang di buat dari isim mu'rab biasanya adalah isim nakirah (kata-kata yang memiliki makna umum)

- Isim mu'rab yang dzahir terdiri atas 2 macam; yaitu isim jamid dan isim musytaq

• Isim jamid adalah kata yang tidak di bentuk dari fi'il/kata kerja yang menjadi kata dasarnya. Seperti kata أسَدٌ ( singa ) tidak di bentuk kata dari kata kerja
• Isim Musytaq adalah kata yang dibentuk dari fi'il/kata kerja yang menjadi asalnya dan biasanya menunjukan makna sifat. Seperti kata حَاضِرٌ (datang) dibentuk dari حَضَرَ (telah datang) yang merupakan shigat fi'il madli

-Khobar yang dibuat dari isim dzahir biasanya adalah isim musytaq seperti pada contoh-contoh yang sudah disampaikan diatas.

-Terkadang khobar juga dibuat dari isim jinis dan jumlahnya sangat sedikit. Seperti; أنْتَ أسَدٌ (kamu adalah singa). Ungkapan ini disampaikan dalam bentuk majaz dengan meminjam kata asad untuk menggambarkan keberanian.

- Isim Mabni yang biasa dijadikan khobar adalah isim dlomir, isim isyarah dan isim mausul. Seperti pada contoh-contoh berikut ini;

• أولئِك هم المفلحون = mereka itu adalah orang-orang yang berbahagia
• أولئك الذين اشتروا الضلالة بالهدى = mereka itu adalah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk

Perhatikan kata yang diberi warna merah maka keduanya berposisi sebagai khobar.

2. Syibhul-Jumlah adalah susunan kata yang terdiri dari kata keterangan waktu dan tempat yang disebut dengan dzaraf atau susunan kata yang terdiri dari jar dan majrur.
Perhatikan contoh berikut ini!:

• العَامِلُ فِى الْمَصْنَعِ = Karyawan ada didalam pabrik
• الحَدِيْقَةُ أمَامَ الْبَيْتِ = Taman itu ada didepan rumah

3. Jumlah Ismiyyah atau Jumlah Fi'liyyah. Perhatikan contoh berikut ini!:

• النَّجَاحُ أسَاسُهُ العَمَلُ = Kesuksesan itu dasarnya adalah bekerja.

Kalimat yang diberi warna merah pada contoh diatas adalah jumlah ismiyyah (mubtada dan khobar) yang jabatannya sebagai khobar untuk kata النَّجَاحُ

• الشَّمْسُ أشْرَقَتْ = Mentari telah terbit

Kalimat yang berwarna merah pada contoh diatas adalah jumlah fi'liyyah yang berkedudukan sebagai khobar dari kata الشَّمْسُ

Demikian bahasan mengenai penjelasan khobar I dan insya Allah akan dilanjutkan pada penjelasan khobar II. Semoga Bermanfa'at.

Saran dan kritiknya selalu kami tunggu untuk perkembangan penulisan selanjutnya.